Wednesday, February 16, 2011

3 ABG Telanjang di Lobi Hotel

Ada-ada saja aksi ketiga ABG ini, tampaknya tanpa malu langsung menuju lobi hotel ...... (rahasia ah, khawatir dianggap ngiklan), mungkin yang bersangkutan sedang mencari tempat makan akibat lapar sehabis berenang. Bukan hanya itu, kondisi saat itu justru berpose berani telanjang dada di tempat umum. Pihak keamanan setempat sempat memperingatkannya untuk mengeringkan badan dan memakai baju, tapi malah tidak dihiraukan.




*Perhatikan ketiga ABG ini tanpa malu bertelanjang dada di loby hotel.

SEBUAH INSPIRASI

# 1 "MR.BIG"



Adalah grup musik rock asal Amerika Serikat yang dibentuk pada 1988. Mr Big adalah grup hard rock yang dibentuk pada tahun 1988. Band ini adalah kuartet terdiri dari Eric Martin (vokal), Paul Gilbert (gitar), Billy Sheehan (bass), dan Pat Torpey (drum); Mr Big juga termasuk Richie Kotzen, seorang gitaris blues berbasis reputasi yang menggantikan Gilbert pada tahun 1999 . band ini dikenal terutama untuk musik yang mereka, dan mencetak sejumlah hit. Lagu mereka sering ditandai dengan vokal yang kuat dan harmoni vokal. hit mereka termasuk "To Be With You" nomor (100 Billboard Hot satu pun di 15 negara selama berminggu-minggu, tahun 1991) dan "Green-tinted Sixties Mind".
Mr Big tetap aktif dan populer selama lebih dari dua dekade, meskipun konflik internal dan perubahan tren musik. Mereka bubar pada tahun 2002, tetapi setelah permintaan dari penggemar bersatu kembali pada tahun 2009; tur pertama mereka di Jepang, pada Juni 2009.

#2 HELLOWEEN



musik merekalah yang meracuni masa-masa smp sampai sekarang ini...sebuah band legendaris dari jerman yang beraliran speed metal..dengan ciri khas "speed" pada drum,gitar dan lengkingan sang vokalyang dahsyat...mereka salah satu inspirasiku dalam bermusik "ARE YOU METAL?"

"nyangkut dikit"




kenapa judulnya "nyangkut dikit"?
hahahha....walaupun Mr. Ngakk gk juara, ini bentuknya apa yah?piala?piagam?ato apalah itu...ya itulah pokoknya..sedikit mengobati kekecewaan. terima kasih buat mr.ngakk , "kalianlah the best sebenarnya !"

Friday, August 8, 2008

Antara Media , Agama dan Konflik

Media Massa, Agama dan Konflik

· Abstrak

Awal mula permasalahan dimulai dari penyerangan FPI terhadap Kelompok Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan(AKKBB) pada tanggal 1 Juni 2008 di Monas Jakarta yang pada saat itu AKKB sedang mempersiapkan peringatani hari kelahiran Pancasila dan menimbulkan jatuhnya korban luka-luka dari pihak AKKBB. Sejauh mana peran media dalam menengahi konflik yang berkepanjangan dari 2 kubu tersebut ? dan apa tanggapan masyarakat Indonesia mengenai pemberitaan ini ? Untuk menganalisa semua ini dibutuhkan teori-teori yang mendukung seperti teori Agenda Setting dan teori prasangka sosial . Jadi media di sini berperan dalam pembentukan citra positif atau negatif dan mayarakat menyaringnya sebagai informasi atau isu saja.

· Kata kunci

Media, Gusdur, Konflik, FPI

· Pendahuluan

Negara Indonesia adalah Negara yang pancasila dan memiliki landasan Bhineka Tunggal Ika, karena Indonesia memiliki Negara yang berbentuk kepulauan, memiliki banyak suku bangsa, Adat Istiadat, bahasa dan memiliki 5 agama yang di sah kan oleh pemerintah RI. Dari banyaknya perbedaaan yang ada di Negara kita ini banyak hal yang dapat menjadi pemicu konflik. Dalam hal ini konflik antar suku dan agamalah merupakan hal yang utama yang dapat memicu terjadinya konflik. Konflik, kata ini mungkin sering terdengar di telinga anda akhir-akhir ini. Berita yang paling hangat saat ini mengenai konflik internal yang terjadi dalam tubuh agama Islam yaitu konflik antara organisasi keagamaan FPI (Front Pembela Islam) dengan NU (Nahdatul Ulama) versi Gusdur. Awal mula permasalahan dimulai dari penyerangan FPI terhadap Kelompok Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan(AKKBB) pada tanggal 1 Juni 2008 di Monas Jakarta yang pada saat itu AKKB sedang mempersiapkan peringatani hari kelahiran Pancasila dan menimbulkan jatuhnya korban luka-luka dari pihak AKKBB. Menurut sumber dari FPI mengatakan bahwa dalam AKKB tersebut mengikutsertakan para pengikut Aliran Islam Ahmadiyah yang sekarang menjadi kontroversi oleh seluruh masyarakat Indonesia dan telah dinyatakan sesat oleh Departemen Keagamaan dan MUI. Insiden tersebut bukanlah kejadian yang muncul begitu saja, melainkan merupakan akumulasi dari kekecewaan FPI atas sikap pemerintah terhadap keberadaan Ahmadiyah.

Ahmadiyah adalah gerakan pertabligan yang memiliki lebih dari 10 juta pengikut, mulai dari Indonesia, Malaysia, Pakistan, Afrika Tengah, Afrika Barat, sampai Amerika Serikat. Kota Rabwah, Pakistan Tengah, pernah menjadi pusat struktur organisasi tersebut. Pemimpin gerakan itu sekarang adalah yang ke empat, setelah wafatnya Masih Mau’ud (Al-Masih yang Dijanjikan). Ia adalah Mirza Tahir Ahmad, salah satu cucu dari pendiri Ahmadiyah. Di awal 1985, Huzur panggilan sayang bagi Mirza Tahir Ahmad pindah ke London, sewaktu tekanan mulai mencapai puncaknya kepada jemaah Ahmadiyah. Di Indonesia, sekte itu mendapatkan tentangan dari kaum muslimin sendiri karena dinilai menyalahi syariat Islam soal kenabian Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908). Bagi kalangan Islam Indonesia, Allah tidak menurunkan nabi dan rasul beserta kitabnya setelah Nabi Muhammad. Sebab, Nabi Muhammad adalah nabi penutup, la nabiya ba’da. (Harian Suara Merdeka, 17 Juni 2008). Dan dari kejadian tersebut memicu salah satu tokoh agama yang juga memiliki pengaruh besar di Negara ini, beliau juga pernah menjadi orang no satu di Indonesia dan memiliki ikatan besar dengan Ponpes di jawa timur, NU, dan Ansor untuk unjuk bicara mengenai kasus ini. Tokoh tersebut adalah KH. Abdurrachman Wahid atau akrab dengan panggilan Gus Dur angkat bicara, beliau mengeritik serta mengecam keras atas terjadinya kekerasan ini. Beliau juga berkata bahwa tidak seharusnya terjadi hal semacam ini terjadi dalam lingkup agama islam, karena dapat menimbulkan citra buruk pada khalayak, sehingga memunculkan penilaian bahwa islam adalah agama yang ekstrim, teroris dan sangat suka kekerasan. Dari pernyataan yang dikeluarkan oleh Gus Dur tersebut, membuat pihak FPI tersinggung dan balik menuduh Gus Dur memihak Ahmadiyah. Hal ini membuat beberapa pihak yang marah serta mengecam FPI kalau memang menganggu Gus Dur.

Dalam hal ini peranan media, dengan bagaimana media itu sendiri menyingkapi hal-hal dan media sebagai penengah dalam konflik yang terjadi. Maka salah satu peran media yaitu bagaimana media menjadi penengah yang seadil-adilnya di antara konflik yang terjadi. Seperti yang saya amati pada saat terjadi tragedi monas pada 1 Juni kemarin, media massa secara beruntun memberitakan kejadian tersebut, hampir semua stasiun televisi, surat kabar, internet memberitakan. Pemberitaan yang ada hampir semua sama, sama-sama mengembor-gemborkan aksi kekerasan yang terjadi tanpa ada yang memberikan solusi konflik , peran media saat ini memang sangat dibutuhkan sebagai penengah konflik sehingga tidak menimbulkan persepsi dan opini masyarakat yang simpang siur dan tidak berimbang mengenai suatu kelompok yang sedang bertikai.

· Rumusan Masalah

  1. Sejauh mana peranan media massa sebagai penengah dalam konflik yang terjadi antara FPI dengan ?
  2. Bagaimana masyarakat menyikapi permasalahan yang terjadi antara FPI dengan Ahmadiyah lalu menyeret nama Gus Dur dengan tuiduhan sebagai pembela Ahmadiyah?

· Landasan Teori

· Teori dalam Media :

Dalam hal ini kita dapat mengkaji permasalahan ini dimana media sebagai penegah yaitu dengan menggunakan teori Agenda Setting. Dimana sebuah media harus menjelaskan secara menyeluruh bahwasanya media massa memiliki dampak pada public atau dimana media, dalam memaparkan sebuah berita harus mementukan isu yang dipikirkan dan yang dibicarakan oleh public. Namun dampak yang ditimbulkan lebih murujuk pada lingkup area perilaku dan bukan sebuah persepsi belaka.

· Teori dalam konflik :

Dalam konflik menegahi konflik yang berlangsung seharusnya agar tidak memperkeruh konflik yang berlangsung seharusnya kedua kubu yang berkonflik dapat menengahi permasalahan dengan melakukan komunikasi interpersonal, agar tidak menimbulkan prasanka sosial apalagi prasangka sosial yang muncul di masyarakat akibat pemberitaan yang sering di tayangkan oleh media. Yang dapat diduga mempengaruhi suatu kegiatan suatu kegiatan komunikasi interpersonal, yaitu:

1. Penstereotipan (Stereotyping)

Stereotip merupakan sikap atau karakter yang dimiliki seseorang untuk menilai orang untuk menilai orang lain semata-mata berdasarkan pengelompokan kelas atau pengelompokan yang dibuatnya sendiri. Sedangkan menurut Gerungan, stereotip adalah suatu gambaran atau tanggapan tertentu mengenai sifat-sifat dan watak pribadi orang dari golongan lain yang umumnya bercorak negatif. Stereotip tidak memadai karena stereotip adalah generalisasi berdasarkan pengalaman yang terbatas.

2. Jarak sosial

Menurut Deaux (1984), jarak sosial adalah aspek lain dari prasangka sosial yang menunjukkan tingkat penerimaan seseorang terhadap orang lain dalam hubungan yang terjadi di antara mereka.

3. Diskriminasi

Menurut Zastrow (1989), diskriminatif merupakan factor yang merusak kerja sama antar manusia maupun komunikasi di antara mereka. Doob (1985) mengakui diskriminasi merupakan suatu perilaku yang ditujukan untuk mencegah suatu kelompok atau membatasi kelompok lain yang berusaha memiliki atau mendapatkan sumber daya.

(dalam Liliweli, 2001:176-178).

· Pembahasan

Sekarang ini marak terjadi konflik yang melibatkan unsur agama, dan sering menjadi konsumsi media yaitu konflik yang terjadi dalam interen agama islam sendiri, selain itu kekerasan menjadi tontonan biasa bagi masyarakat, sehingga muncul anggapan bahwa agama islam identik dengan kekerasan. Seperti yang baru saja terjadi, dimana FPI pada tanggal 1 juni 2008 melakukan penyerangan terhadap AKKBB di Monas Jakarta yang saat itu sedang mempersiapkan peringatani hari kelahiran Pancasila dan menimbulkan jatuhnya korban luka-luka dari pihak AKKBB. Menurut sumber dari pihak FPI bahwa AKKBB mengikut sertakan aliran Aliran Islam Ahmadiyah yang sekarang menjadi kontroversi oleh seluruh masyarakat Indonesia dan telah dinyatakan sesat oleh Departemen Keagamaan dan MUI.

Disini akan dibahas tentang sejauh mana peranan media massa sebagai penengah dalam konflik yang terjadi antara FPI dengan AKKBB, dan bagaimana masyarakat menyikapi permasalahan yang terjadi antara FPI dengan Ahmadiyah lalu menyeret nama Gus Dur dengan tuiduhan sebagai pembela Ahmadiyah.

Media massa berperan penting dalam setiap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Media massa harus bias menyampaikan informasi dari suatu realitas fakta yang kemudian di olah menjadi suatu informasi yang bias disampaikan dengan baik dan bisa dicerna khalayak luas. Manurut Harlod Laswel fungsi dasar media adalah “memungut, menyimpulkan, menafsirkan dan menyiarkan berita, media massa berperan dalam melaporkan berita berdasarkan fakta pretense, itu berarti media massa dalam mengkontruksi realitas harus bergantung pada bagaimana mendapatkan menggali dan mengolah informasi tersebut menjadi pesan yang bias di terima dan di cerna oleh khalayak luas.

Selain penyebar informasi, media massa memiliki peran penting diantaranya :

1. Kemampuan media massa menjangkau semua lapisan masyarakat

2. Efektivitasnya dalam proses pembelajaran politik masyarakat

3. Media sebagai wadah untuk mengartikulasikan berbagai berita dalam bahasa yang mudah dipahami

4. Kenyataan bahwa media massa dapat membentuk pendapat umum suatu isu ataupun perkara yang dianggap penting

5. Asumsi bahwa media sebagai sumber berita yang dipercaya

6. Media massa sebagai wadah hiburan yang murah, mudah dengan jangkauan tak terbatas.(http:/id.wikipedia.org/wiki/media_massa)

Peran media memang sangat penting dalam pemberitaan bagi khalayak umum, tetapi sebenarnya media tidak perlu terlalu membesar-besarkan pemberitaan karena itu dapat menimbulkan asumsi public yang cenderung negative atau penstereotipan terhadap karakter baik individu ataupun suatu kelompok. Karena apa yang dianggap penting buat media untuk diberitakan tentang isu-isunya itu pun sangat penting buat di publikasikan pada khalayak luas.

v Kesimpulan

Media massa berperan penting terhadap sebuah perkembangan diri seseorang. Media massa sendiri mempunyai fungsi dasar yaitu memungut, menyimpulkan, menafsirkan dan menyiarkan berita sekaligus memberikan informasi dan mengankat realitas yang terjadi untuk di informasikan kepada masyarakat luas. Hal ini merupan suatu pengetahuan, tuntutan dan sekaligus sebuah pertimbangan bagi masyarakat dalam mempresepsikan realitas yang berdasarkan informasi melalui media massa. Peran media massa terkait dengan pemberitaan ataupun isu yang berkembang di masyarakat sangatlah penting, dimana media dapat menciptakan citra positif di masyarakat bahkan sebaliknya jika media terlalu melebih-lebihkan pemberitaan akan terkesan seperti memojokan dan hal ini dapat menciptakan citra buruk.

Seharusnya masyarakat sebagai pengkonsumsi berita harusnya dapat menyingkapi masalah & isu yang sedang berkembang agar tidak menimbulkan pencitraan buruk terhadap masalah yang sedang marak diberitakan. Sebaliknya, masyarakat juga butuh berita dalam memenuhi keinginan akan informasi.

Daftar Pustaka

McQuail, Denis dan Seven Windahl. Model-model Komunikasi, ( ahli bahasa )

Rakhmat, Jalaludin. 1998. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

http://id.wikipedia.org/wiki/media_massa

Tuesday, July 1, 2008

Media Massa , Agama dan Konflik

Media Massa, Agama dan Konflik

Konflik, kata ini mungkin sering terdengar di telinga anda akhir-akhir ini. Berita yang paling hangat saat ini mengenai konflik internal yang terjadi dalam tubuh agama Islam yaitu konflik antara organisasi keagamaan FPI (Front Pembela Islam) dengan NU (Nahdatul Ulama) versi Gusdur.

Apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu ?

Awal mula permasalahan dimulai dari penyerangan FPI terhadap Kelompok Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan(AKKBB) pada tanggal 1 Juni 2008 di Monas Jakarta yang pada saat itu AKKB sedang mempersiapkan peringatani hari kelahiran Pancasila dan menimbulkan jatuhnya korban luka-luka dari pihak AKKBB.

Kenapa FPI menyerang?

Menurut sumber dari FPI mengatakan bahwa dalam AKKB tersebut mengikutsertakan para pengikut Aliran Islam Ahmadiyah yang sekarang menjadi kontroversi oleh seluruh masyarakat Indonesia dan telah dinyatakan sesat oleh Departemen Keagamaan dan MUI. Insiden tersebut bukanlah kejadian yang muncul begitu saja, melainkan merupakan akumulasi dari kekecewaan FPI atas sikap pemerintah terhadap keberadaan Ahmadiyah

Ahmadiyah ?

Ahmadiyah adalah gerakan pertabligan yang memiliki lebih dari 10 juta pengikut, mulai dari Indonesia, Malaysia, Pakistan, Afrika Tengah, Afrika Barat, sampai Amerika Serikat. Kota Rabwah, Pakistan Tengah, pernah menjadi pusat struktur organisasi tersebut. Pemimpin gerakan itu sekarang adalah yang ke empat, setelah wafatnya Masih Mau’ud (Al-Masih yang Dijanjikan). Ia adalah Mirza Tahir Ahmad, salah satu cucu dari pendiri Ahmadiyah. Di awal 1985, Huzur panggilan sayang bagi Mirza Tahir Ahmad pindah ke London, sewaktu tekanan mulai mencapai puncaknya kepada jemaah Ahmadiyah. Di Indonesia, sekte itu mendapatkan tentangan dari kaum muslimin sendiri karena dinilai menyalahi syariat Islam soal kenabian Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908). Bagi kalangan Islam Indonesia, Allah tidak menurunkan nabi dan rasul beserta kitabnya setelah Nabi Muhammad. Sebab, Nabi Muhammad adalah nabi penutup, la nabiya ba’da. (Harian Suara Merdeka, 17 Juni 2008)

Sejauh Mana Media menyikapi ?

Salah satu peran media adalah bagaimana menjadi penengah yang seadil-adilnya di antara konflik yang terjadi. Seperti yang saya amati pada saat terjadi tragedi monas pada 1 Juni kemarin, media massa secara beruntun memberitakan kejadian tersebut, hampir semua stasiun televisi, surat kabar, internet memberitakan. Pemberitaan yang ada hampir semua sama, sama-sama mengembor-gemborkan aksi kekerasan yang terjadi tanpa ada yang memberikan solusi konflik , peran media saat ini memang sangat dibutuhkan sebagai penengah konflik sehingga tidak menimbulkan persepsi dan opini masyarakat yang simpang siur dan tidak berimbang mengenai suatu kelompok yang sedang bertikai.

Friday, June 15, 2007

Tugas PTK
“DAMPAK DARI TEKNOLOGI KOMUNIKASI TELEPON SELULER”
Kemajuan teknologi komunikasi pada saat ini terasa begitu cepat. Hal ini tampak dari terus berkembangnya berbagai macam jenis telepon, dari jenis telepon kabel yang konvensional sampai dengan jenis telepon nir kabel seperti handy talky atau "ht", telepon seluler atau sering disingkat "ponsel" dan jenis terakhir yang sedang dikembangkan adalah telepon yang dilengkapi dengan layar monitor untuk melihat lawan bicara yang dinamakan juga "tvphone". Telepon nir kabel, khususnya telepon seluler yang sudah banyak dipasarkan pada saat ini mempunyai frequensi 450 MHZ dan 900 MHz. Ponsel dengan frequensi 1800 MHz dalam waktu dekat ini akan mulai memasuki pasaran dan sudah barang tentu akan ditawarkan dengan berbagai macam kelebihan dibandingkan dengan ponsel yang sudah ada. Bila dilihat dari frequensi yang digunakan, maka panjang gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari ponsel akan berkisar antara 1 meter sampai dengan 0,01 meter. Oleh karena komunikasi menggunakan ponsel akan megeluarkan gelombang elektromagnetik, maka radiasi elektromagnetik yang keluar dari emiter ponsel secara teoritis akan berdampak pada tubuh manusia, khususnya bagian kepala sekitar telinga. Secara garis besar energi radiasi yang keluar dari emiter ponsel dan pengaruhnya terhadap jaringan tubuh.
Kemajuan teknologi dan industri selalu dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa teknologi dan industri yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Tingkat kehidupan yang baik selalu mengusahakan kemudahan-kemudahan dalam berkomunikasi, antara lain dengan diciptakannya telepon seluler yang disingkat ponsel suatu jenis telepon nir kabel yang mudah dibawa kemana-mana dan praktis karena ukurannya yang kecil sehingga mudah dimasukkan ke dalam saku. Perkembangan kecanggihan ponsel saat ini menggelitik para ahli radiasi untuk melihat seberapa jauh kemungkinan pengaruh adanya radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh emiter ponsel terhadap tubuh manusia. Telepon seluler atau ponsel yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini, memang sangat membantu dalam hal kemudahan berkomunikasi. Ukuran ponsel makin lama makin kecil agar lebih praktis mudah dimasukkan ke dalam saku dan kelebihannya makin lama makin canggih. Kecanggihan dan kelebihan ponsel tidak lain adalah waktu selalu ditemukan hal yang baru. Akan tetapi satu hal yang perlu diingat bahwa pancaran sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik Ada suatu penelitian yang menunjukkan bahwa radiasi yang dipancarkan oleh ponsel dapat mempengaruhi fungsi enzim dan protein yang terdapat dalam tubuh, perubahan protein albumin yang berfungsi dalam memasok aliran darah ke otak. Professor Leif Salford seorang peneliti masalah dampak pemakaian ponsel terhadap kesehatan, mengatakan bahwa gelombang mikro yang keluar dari ponsel dapat memicu timbulnya penyakit "alzheimer" atau kepikunan lebih awal dari usia semestinya.
Alzheimer adalah salah satu penyakit yang menyebabkan menurunnya kemampuan berfikir serta kemampuan mengingat-ingat atau memori, sehingga gejala penyakit alzheimer mirip dengan orang tua yang pikun. Walaupun belum terbukti secara langsung bahwa penggunaan ponsel adalah penyebab utama timbulnya penyakit alzheimer, namun menurut Prof. Leif Salford akibat yang mungkin ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik dari ponsel tidak boleh diabaikan begitu saja, tapi harus secara cermat diteliti segala kemungkinan yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian ponsel. Hal ini sebenarnya disebabkan karena kekhawatiran manusia berdasarkan pengalaman 80 tahun yang lalu, yaitu pada saat para dokter waktu itu senang menggunakan pesawat sinar-x (pesawat Roentgent) untuk berbagai keperluan diagnosis. Oleh karena pada waktu itu belum diketahui dampak pemakaian sinar-x, maka dokter menggunakannya tanpa memakai pakaian proteksi radiasi atau jas apron, sehingga setelah berselang beberapa tahun ternyata banyak dokter yang menderita kanker kulit. Nah, atas dasar pengalaman ini maka para ahli saat ini sedang berusaha untuk meneliti kemungkinan adanya dampak dari pemakaian ponsel terhadap kesehatan manusia.
Dampak radiasi elektromagnetik ponsel terhadap tubuh manusia, ternyata mempunyai kemiripan dengan dampak radiasi elektromagnetik yang ditimbulkan oleh radar. Pesawat radar sejauh ini telah diduga mempunyai dampak terhadap manusia yang berada pada sekitar instalasi radar. Dampak tersebut adalah kemampuan radar mengagitasi molekul air yang ada dalam tubuh manusia. Perlu diingat bahwa sel-sel yang terdapat dalam tubuh manusia sebagian besar mengandung air, maka dampak agitasi terhadap molekul air perlu mendapat perhatian yang seksama.
Selain itu Perhatian secara khusus telah diberikan terhadap kemungkinan dampak pada embrio dan fetus berkaitan dengan paparan kerja medan EMF berintensitas rendah, khususnya pada para operator visual display units (VDUs) dan staf yang mengoperasikan clinical magnetic resonance diagnostic systems. Namun, sampai saat ini hanya terdapat bukti epidemiologi yang kurang memadai mengenai efek terhadap kondisi kehamilan sehubungan penggunaan handphone. Selain itu juga sering kita temui sehari-hari yang berkaitan antara teknologi komunikasi informasi dan kecelakaan adalah menggunakan ponsel sambil menyetir.
Sering kali kita terganggu dengan tingkah para pengemudi di jalanan raya yang mengganggu lalu lintas karena sopirnya ternyata asyik menggenggam ponsel di tangan kanan atau kiri) dan sebelahnya di setir. Yang lebih menyedihkan lagi, sering kali kita menjumpai pengendara sepeda motor yang sudah seenaknya berkeliaran di jalan raya (berada di jalur berlawanan, misalnya), masih sempat menggunakan ponselnya sambil mengendarai motornya. Hal ini menyebabkan sering terjadinya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan pengemudinya mengemudikan kendaraan sambil menggunakan ponsel. Hal semacam ini sepertinya kita tidak peduli dengan keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Kita pun tidak terlalu risau dengan nyawa sendiri atau orang lain walaupun angka statistik menunjukkan kecelakaan lalu lintas di Indonesia sejak tahun 2004 adalah pembunuh nomor tiga menyebabkan lebih dari 30.000 orang tewas. Selama ini memang tidak ada statistik mengacu secara langsung korelasi antara kecelakaan lalu lintas dan penggunaan ponsel, misalnya. Namun, kalau kita lihat kehidupan kita sehari-hari, potensi kecelakaan yang disebabkan oleh penggunaan ponsel ketika sedang mengemudi pasti akan menimbulkan kecelakaan. Cepat atau lambat.
Mungkin dari dampak ini kita dapat mencari solusi penanganannya dan setidaknya mengurangi resiko yang disababkan oleh ponsel ini. Seperti untuk mengurangi radiasi yang masuk kedalam otak dengan cara menggunakan peralatan proteksi radiasi tersebut ada yang berlabel buatan Amerika dan berbentuk cincin yang menurut "petunjukknya" harus ditempelkan pada bagian telinga agar radiasi elektromagnetik dari ponsel tidak sampai ke jaringan otak. Harga yang ditawarkan untuk peralatan proteksi radiasi tersebut berkisar Rp 25.000,- per buah. Ada juga peralatan lain yang dikatakan sebagai reduktor radiasi elektromagnetik ponsel berupa loudspeaker telinga yang dilengkapi dengan extension kabel atau lebih populer dengan sebutan alat "hands free". Dengan alat hands free ini orang dapat berkomunikasi via ponsel tanpa memegang ponsel. Harga peralatan jenis terakhir ini ditawarkan dengan harga bervariasi antara Rp. 50.000 – Rp. 80.000,- tergantung dari jenis / merk ponselnya. Alat ini agaknya masih dekat denga tubuh karena pada umumnya dimasukkan ke dalam saku baju. Namun sekali lagi, seberapa jauh efektifitas peralatan proteksi radiasi elektromagnetik tersebut, kiranya masih perlu diteliti lebih lanjut. Satu hal yang pasti dan perlu diperhatikan adalah berkomunikasilah dengan ponsel seperlunya saja, agar waktu kontaknya singkat sehingga dosis yang diterima kecil dan waktu kontak yang singkat juga berpengaruh terhadap kantong Anda, karena menghemat pemakaian pulsa ponsel.
Dan untuk mencegah terjadinya kecelakaan maka inisiatif yang diambil adalah Ada juga solusi menggunakan earphone memanfaatkan teknologi Bluetooth yang nirkabel dan sekarang menjadi aksesori yang merak tawarkan kepada para konsumen. Solusi ini memang tidak secara langsung terkait dengan masalah keamanan berkendaraan dan condong menjadi sebuah bagian dari gaya hidup mengikuti tren kemajuan ponsel itu sendiri. Belum lama ini Nokia memberikan sebuah alternatif lain memperkenalkan Nokia 616 Car Kit yang memiliki tampilan LCD dan pengeras suara. Perangkat bisa ditambahkan dengan perangkat genggam Nokia Handset HSU-4 berupa gangga telepon dengan tombol angka dan pengendali yang bisa diputar 360 derajat.
Nama : Darwin
No. Mhs : 153040005
Kelas : G

Dampak Teknologi Komunikasi

Tugas PTK
“DAMPAK DARI TEKNOLOGI KOMUNIKASI TELEPON SELULER”
Kemajuan teknologi komunikasi pada saat ini terasa begitu cepat. Hal ini tampak dari terus berkembangnya berbagai macam jenis telepon, dari jenis telepon kabel yang konvensional sampai dengan jenis telepon nir kabel seperti handy talky atau "ht", telepon seluler atau sering disingkat "ponsel" dan jenis terakhir yang sedang dikembangkan adalah telepon yang dilengkapi dengan layar monitor untuk melihat lawan bicara yang dinamakan juga "tvphone". Telepon nir kabel, khususnya telepon seluler yang sudah banyak dipasarkan pada saat ini mempunyai frequensi 450 MHZ dan 900 MHz. Ponsel dengan frequensi 1800 MHz dalam waktu dekat ini akan mulai memasuki pasaran dan sudah barang tentu akan ditawarkan dengan berbagai macam kelebihan dibandingkan dengan ponsel yang sudah ada. Bila dilihat dari frequensi yang digunakan, maka panjang gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari ponsel akan berkisar antara 1 meter sampai dengan 0,01 meter. Oleh karena komunikasi menggunakan ponsel akan megeluarkan gelombang elektromagnetik, maka radiasi elektromagnetik yang keluar dari emiter ponsel secara teoritis akan berdampak pada tubuh manusia, khususnya bagian kepala sekitar telinga. Secara garis besar energi radiasi yang keluar dari emiter ponsel dan pengaruhnya terhadap jaringan tubuh.
Kemajuan teknologi dan industri selalu dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa teknologi dan industri yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Tingkat kehidupan yang baik selalu mengusahakan kemudahan-kemudahan dalam berkomunikasi, antara lain dengan diciptakannya telepon seluler yang disingkat ponsel suatu jenis telepon nir kabel yang mudah dibawa kemana-mana dan praktis karena ukurannya yang kecil sehingga mudah dimasukkan ke dalam saku. Perkembangan kecanggihan ponsel saat ini menggelitik para ahli radiasi untuk melihat seberapa jauh kemungkinan pengaruh adanya radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh emiter ponsel terhadap tubuh manusia. Telepon seluler atau ponsel yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini, memang sangat membantu dalam hal kemudahan berkomunikasi. Ukuran ponsel makin lama makin kecil agar lebih praktis mudah dimasukkan ke dalam saku dan kelebihannya makin lama makin canggih. Kecanggihan dan kelebihan ponsel tidak lain adalah waktu selalu ditemukan hal yang baru. Akan tetapi satu hal yang perlu diingat bahwa pancaran sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik Ada suatu penelitian yang menunjukkan bahwa radiasi yang dipancarkan oleh ponsel dapat mempengaruhi fungsi enzim dan protein yang terdapat dalam tubuh, perubahan protein albumin yang berfungsi dalam memasok aliran darah ke otak. Professor Leif Salford seorang peneliti masalah dampak pemakaian ponsel terhadap kesehatan, mengatakan bahwa gelombang mikro yang keluar dari ponsel dapat memicu timbulnya penyakit "alzheimer" atau kepikunan lebih awal dari usia semestinya.
Alzheimer adalah salah satu penyakit yang menyebabkan menurunnya kemampuan berfikir serta kemampuan mengingat-ingat atau memori, sehingga gejala penyakit alzheimer mirip dengan orang tua yang pikun. Walaupun belum terbukti secara langsung bahwa penggunaan ponsel adalah penyebab utama timbulnya penyakit alzheimer, namun menurut Prof. Leif Salford akibat yang mungkin ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik dari ponsel tidak boleh diabaikan begitu saja, tapi harus secara cermat diteliti segala kemungkinan yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian ponsel. Hal ini sebenarnya disebabkan karena kekhawatiran manusia berdasarkan pengalaman 80 tahun yang lalu, yaitu pada saat para dokter waktu itu senang menggunakan pesawat sinar-x (pesawat Roentgent) untuk berbagai keperluan diagnosis. Oleh karena pada waktu itu belum diketahui dampak pemakaian sinar-x, maka dokter menggunakannya tanpa memakai pakaian proteksi radiasi atau jas apron, sehingga setelah berselang beberapa tahun ternyata banyak dokter yang menderita kanker kulit. Nah, atas dasar pengalaman ini maka para ahli saat ini sedang berusaha untuk meneliti kemungkinan adanya dampak dari pemakaian ponsel terhadap kesehatan manusia.
Dampak radiasi elektromagnetik ponsel terhadap tubuh manusia, ternyata mempunyai kemiripan dengan dampak radiasi elektromagnetik yang ditimbulkan oleh radar. Pesawat radar sejauh ini telah diduga mempunyai dampak terhadap manusia yang berada pada sekitar instalasi radar. Dampak tersebut adalah kemampuan radar mengagitasi molekul air yang ada dalam tubuh manusia. Perlu diingat bahwa sel-sel yang terdapat dalam tubuh manusia sebagian besar mengandung air, maka dampak agitasi terhadap molekul air perlu mendapat perhatian yang seksama.
Selain itu Perhatian secara khusus telah diberikan terhadap kemungkinan dampak pada embrio dan fetus berkaitan dengan paparan kerja medan EMF berintensitas rendah, khususnya pada para operator visual display units (VDUs) dan staf yang mengoperasikan clinical magnetic resonance diagnostic systems. Namun, sampai saat ini hanya terdapat bukti epidemiologi yang kurang memadai mengenai efek terhadap kondisi kehamilan sehubungan penggunaan handphone. Selain itu juga sering kita temui sehari-hari yang berkaitan antara teknologi komunikasi informasi dan kecelakaan adalah menggunakan ponsel sambil menyetir.
Sering kali kita terganggu dengan tingkah para pengemudi di jalanan raya yang mengganggu lalu lintas karena sopirnya ternyata asyik menggenggam ponsel di tangan kanan atau kiri) dan sebelahnya di setir. Yang lebih menyedihkan lagi, sering kali kita menjumpai pengendara sepeda motor yang sudah seenaknya berkeliaran di jalan raya (berada di jalur berlawanan, misalnya), masih sempat menggunakan ponselnya sambil mengendarai motornya. Hal ini menyebabkan sering terjadinya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan pengemudinya mengemudikan kendaraan sambil menggunakan ponsel. Hal semacam ini sepertinya kita tidak peduli dengan keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Kita pun tidak terlalu risau dengan nyawa sendiri atau orang lain walaupun angka statistik menunjukkan kecelakaan lalu lintas di Indonesia sejak tahun 2004 adalah pembunuh nomor tiga menyebabkan lebih dari 30.000 orang tewas. Selama ini memang tidak ada statistik mengacu secara langsung korelasi antara kecelakaan lalu lintas dan penggunaan ponsel, misalnya. Namun, kalau kita lihat kehidupan kita sehari-hari, potensi kecelakaan yang disebabkan oleh penggunaan ponsel ketika sedang mengemudi pasti akan menimbulkan kecelakaan. Cepat atau lambat.
Mungkin dari dampak ini kita dapat mencari solusi penanganannya dan setidaknya mengurangi resiko yang disababkan oleh ponsel ini. Seperti untuk mengurangi radiasi yang masuk kedalam otak dengan cara menggunakan peralatan proteksi radiasi tersebut ada yang berlabel buatan Amerika dan berbentuk cincin yang menurut "petunjukknya" harus ditempelkan pada bagian telinga agar radiasi elektromagnetik dari ponsel tidak sampai ke jaringan otak. Harga yang ditawarkan untuk peralatan proteksi radiasi tersebut berkisar Rp 25.000,- per buah. Ada juga peralatan lain yang dikatakan sebagai reduktor radiasi elektromagnetik ponsel berupa loudspeaker telinga yang dilengkapi dengan extension kabel atau lebih populer dengan sebutan alat "hands free". Dengan alat hands free ini orang dapat berkomunikasi via ponsel tanpa memegang ponsel. Harga peralatan jenis terakhir ini ditawarkan dengan harga bervariasi antara Rp. 50.000 – Rp. 80.000,- tergantung dari jenis / merk ponselnya. Alat ini agaknya masih dekat denga tubuh karena pada umumnya dimasukkan ke dalam saku baju. Namun sekali lagi, seberapa jauh efektifitas peralatan proteksi radiasi elektromagnetik tersebut, kiranya masih perlu diteliti lebih lanjut. Satu hal yang pasti dan perlu diperhatikan adalah berkomunikasilah dengan ponsel seperlunya saja, agar waktu kontaknya singkat sehingga dosis yang diterima kecil dan waktu kontak yang singkat juga berpengaruh terhadap kantong Anda, karena menghemat pemakaian pulsa ponsel.
Dan untuk mencegah terjadinya kecelakaan maka inisiatif yang diambil adalah Ada juga solusi menggunakan earphone memanfaatkan teknologi Bluetooth yang nirkabel dan sekarang menjadi aksesori yang merak tawarkan kepada para konsumen. Solusi ini memang tidak secara langsung terkait dengan masalah keamanan berkendaraan dan condong menjadi sebuah bagian dari gaya hidup mengikuti tren kemajuan ponsel itu sendiri. Belum lama ini Nokia memberikan sebuah alternatif lain memperkenalkan Nokia 616 Car Kit yang memiliki tampilan LCD dan pengeras suara. Perangkat bisa ditambahkan dengan perangkat genggam Nokia Handset HSU-4 berupa gangga telepon dengan tombol angka dan pengendali yang bisa diputar 360 derajat.
Nama : Darwin
No. Mhs : 153040005
Kelas : G