Friday, June 15, 2007

Tugas PTK
“DAMPAK DARI TEKNOLOGI KOMUNIKASI TELEPON SELULER”
Kemajuan teknologi komunikasi pada saat ini terasa begitu cepat. Hal ini tampak dari terus berkembangnya berbagai macam jenis telepon, dari jenis telepon kabel yang konvensional sampai dengan jenis telepon nir kabel seperti handy talky atau "ht", telepon seluler atau sering disingkat "ponsel" dan jenis terakhir yang sedang dikembangkan adalah telepon yang dilengkapi dengan layar monitor untuk melihat lawan bicara yang dinamakan juga "tvphone". Telepon nir kabel, khususnya telepon seluler yang sudah banyak dipasarkan pada saat ini mempunyai frequensi 450 MHZ dan 900 MHz. Ponsel dengan frequensi 1800 MHz dalam waktu dekat ini akan mulai memasuki pasaran dan sudah barang tentu akan ditawarkan dengan berbagai macam kelebihan dibandingkan dengan ponsel yang sudah ada. Bila dilihat dari frequensi yang digunakan, maka panjang gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari ponsel akan berkisar antara 1 meter sampai dengan 0,01 meter. Oleh karena komunikasi menggunakan ponsel akan megeluarkan gelombang elektromagnetik, maka radiasi elektromagnetik yang keluar dari emiter ponsel secara teoritis akan berdampak pada tubuh manusia, khususnya bagian kepala sekitar telinga. Secara garis besar energi radiasi yang keluar dari emiter ponsel dan pengaruhnya terhadap jaringan tubuh.
Kemajuan teknologi dan industri selalu dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa teknologi dan industri yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Tingkat kehidupan yang baik selalu mengusahakan kemudahan-kemudahan dalam berkomunikasi, antara lain dengan diciptakannya telepon seluler yang disingkat ponsel suatu jenis telepon nir kabel yang mudah dibawa kemana-mana dan praktis karena ukurannya yang kecil sehingga mudah dimasukkan ke dalam saku. Perkembangan kecanggihan ponsel saat ini menggelitik para ahli radiasi untuk melihat seberapa jauh kemungkinan pengaruh adanya radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh emiter ponsel terhadap tubuh manusia. Telepon seluler atau ponsel yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini, memang sangat membantu dalam hal kemudahan berkomunikasi. Ukuran ponsel makin lama makin kecil agar lebih praktis mudah dimasukkan ke dalam saku dan kelebihannya makin lama makin canggih. Kecanggihan dan kelebihan ponsel tidak lain adalah waktu selalu ditemukan hal yang baru. Akan tetapi satu hal yang perlu diingat bahwa pancaran sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik Ada suatu penelitian yang menunjukkan bahwa radiasi yang dipancarkan oleh ponsel dapat mempengaruhi fungsi enzim dan protein yang terdapat dalam tubuh, perubahan protein albumin yang berfungsi dalam memasok aliran darah ke otak. Professor Leif Salford seorang peneliti masalah dampak pemakaian ponsel terhadap kesehatan, mengatakan bahwa gelombang mikro yang keluar dari ponsel dapat memicu timbulnya penyakit "alzheimer" atau kepikunan lebih awal dari usia semestinya.
Alzheimer adalah salah satu penyakit yang menyebabkan menurunnya kemampuan berfikir serta kemampuan mengingat-ingat atau memori, sehingga gejala penyakit alzheimer mirip dengan orang tua yang pikun. Walaupun belum terbukti secara langsung bahwa penggunaan ponsel adalah penyebab utama timbulnya penyakit alzheimer, namun menurut Prof. Leif Salford akibat yang mungkin ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik dari ponsel tidak boleh diabaikan begitu saja, tapi harus secara cermat diteliti segala kemungkinan yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian ponsel. Hal ini sebenarnya disebabkan karena kekhawatiran manusia berdasarkan pengalaman 80 tahun yang lalu, yaitu pada saat para dokter waktu itu senang menggunakan pesawat sinar-x (pesawat Roentgent) untuk berbagai keperluan diagnosis. Oleh karena pada waktu itu belum diketahui dampak pemakaian sinar-x, maka dokter menggunakannya tanpa memakai pakaian proteksi radiasi atau jas apron, sehingga setelah berselang beberapa tahun ternyata banyak dokter yang menderita kanker kulit. Nah, atas dasar pengalaman ini maka para ahli saat ini sedang berusaha untuk meneliti kemungkinan adanya dampak dari pemakaian ponsel terhadap kesehatan manusia.
Dampak radiasi elektromagnetik ponsel terhadap tubuh manusia, ternyata mempunyai kemiripan dengan dampak radiasi elektromagnetik yang ditimbulkan oleh radar. Pesawat radar sejauh ini telah diduga mempunyai dampak terhadap manusia yang berada pada sekitar instalasi radar. Dampak tersebut adalah kemampuan radar mengagitasi molekul air yang ada dalam tubuh manusia. Perlu diingat bahwa sel-sel yang terdapat dalam tubuh manusia sebagian besar mengandung air, maka dampak agitasi terhadap molekul air perlu mendapat perhatian yang seksama.
Selain itu Perhatian secara khusus telah diberikan terhadap kemungkinan dampak pada embrio dan fetus berkaitan dengan paparan kerja medan EMF berintensitas rendah, khususnya pada para operator visual display units (VDUs) dan staf yang mengoperasikan clinical magnetic resonance diagnostic systems. Namun, sampai saat ini hanya terdapat bukti epidemiologi yang kurang memadai mengenai efek terhadap kondisi kehamilan sehubungan penggunaan handphone. Selain itu juga sering kita temui sehari-hari yang berkaitan antara teknologi komunikasi informasi dan kecelakaan adalah menggunakan ponsel sambil menyetir.
Sering kali kita terganggu dengan tingkah para pengemudi di jalanan raya yang mengganggu lalu lintas karena sopirnya ternyata asyik menggenggam ponsel di tangan kanan atau kiri) dan sebelahnya di setir. Yang lebih menyedihkan lagi, sering kali kita menjumpai pengendara sepeda motor yang sudah seenaknya berkeliaran di jalan raya (berada di jalur berlawanan, misalnya), masih sempat menggunakan ponselnya sambil mengendarai motornya. Hal ini menyebabkan sering terjadinya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan pengemudinya mengemudikan kendaraan sambil menggunakan ponsel. Hal semacam ini sepertinya kita tidak peduli dengan keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Kita pun tidak terlalu risau dengan nyawa sendiri atau orang lain walaupun angka statistik menunjukkan kecelakaan lalu lintas di Indonesia sejak tahun 2004 adalah pembunuh nomor tiga menyebabkan lebih dari 30.000 orang tewas. Selama ini memang tidak ada statistik mengacu secara langsung korelasi antara kecelakaan lalu lintas dan penggunaan ponsel, misalnya. Namun, kalau kita lihat kehidupan kita sehari-hari, potensi kecelakaan yang disebabkan oleh penggunaan ponsel ketika sedang mengemudi pasti akan menimbulkan kecelakaan. Cepat atau lambat.
Mungkin dari dampak ini kita dapat mencari solusi penanganannya dan setidaknya mengurangi resiko yang disababkan oleh ponsel ini. Seperti untuk mengurangi radiasi yang masuk kedalam otak dengan cara menggunakan peralatan proteksi radiasi tersebut ada yang berlabel buatan Amerika dan berbentuk cincin yang menurut "petunjukknya" harus ditempelkan pada bagian telinga agar radiasi elektromagnetik dari ponsel tidak sampai ke jaringan otak. Harga yang ditawarkan untuk peralatan proteksi radiasi tersebut berkisar Rp 25.000,- per buah. Ada juga peralatan lain yang dikatakan sebagai reduktor radiasi elektromagnetik ponsel berupa loudspeaker telinga yang dilengkapi dengan extension kabel atau lebih populer dengan sebutan alat "hands free". Dengan alat hands free ini orang dapat berkomunikasi via ponsel tanpa memegang ponsel. Harga peralatan jenis terakhir ini ditawarkan dengan harga bervariasi antara Rp. 50.000 – Rp. 80.000,- tergantung dari jenis / merk ponselnya. Alat ini agaknya masih dekat denga tubuh karena pada umumnya dimasukkan ke dalam saku baju. Namun sekali lagi, seberapa jauh efektifitas peralatan proteksi radiasi elektromagnetik tersebut, kiranya masih perlu diteliti lebih lanjut. Satu hal yang pasti dan perlu diperhatikan adalah berkomunikasilah dengan ponsel seperlunya saja, agar waktu kontaknya singkat sehingga dosis yang diterima kecil dan waktu kontak yang singkat juga berpengaruh terhadap kantong Anda, karena menghemat pemakaian pulsa ponsel.
Dan untuk mencegah terjadinya kecelakaan maka inisiatif yang diambil adalah Ada juga solusi menggunakan earphone memanfaatkan teknologi Bluetooth yang nirkabel dan sekarang menjadi aksesori yang merak tawarkan kepada para konsumen. Solusi ini memang tidak secara langsung terkait dengan masalah keamanan berkendaraan dan condong menjadi sebuah bagian dari gaya hidup mengikuti tren kemajuan ponsel itu sendiri. Belum lama ini Nokia memberikan sebuah alternatif lain memperkenalkan Nokia 616 Car Kit yang memiliki tampilan LCD dan pengeras suara. Perangkat bisa ditambahkan dengan perangkat genggam Nokia Handset HSU-4 berupa gangga telepon dengan tombol angka dan pengendali yang bisa diputar 360 derajat.
Nama : Darwin
No. Mhs : 153040005
Kelas : G

1 comment:

Subhan Afifi said...

Selamat Darwin.. blognya bagus, tulisan2nya juga infonya bermanfaat. Tapi tulisannya opini pribadi atau ngambil dari situs lain, untuk membedakan tolong kasih sumber kalau memang berasal dari karya orang lain. Lebih bagus lagi kalau blognya berisi tulisan/analisis pribadi, dan jika perlu menggunakan referensi dari sumber lain.

Ok ya..selamat belajar

Afifi