Friday, June 15, 2007

Radio Satelit

Sebuah radio digital yang menerima sinyal yang disiarkan oleh satelit komunikasi, yang mencakup wilayah geografis yang lebih luas dari sinyal radio biasa.Radio satelit berfungsi di tempat di mana ada garis pandang antara antena dengan satelit, dengan syarat tak ada rintangan besar, seperti terowongan atau gedung. Pendengar radio ini dapat mengikuti saluran tunggal tanpa melihat lokasi jangkauan. Karena teknologi ini membutuhkan akses ke satelit komersial untuk penyebaran sinyal, jasa radio satelit adalah sebuah bisnis komersial, yang menawarkan sebuah paket saluran sebagai bagian dari jasa mereka -- membutuhkan sebuah langganan dari penggunak akhir untuk mengakses saluran. Sekarang ini, penyedia radio satelit utama adalah WorldSpace (Intl.), XM Radio & Sirius (A.S.). Karena sinyalnya memiliki hak cipta dan tidak-cocok satu sama lain, maka membutuhkan perlatan khusu untuk dekoding dan pemutaran. Mereka menawarkan saluran berita, cuaca, olah raga, dan musik. Sejarah revolusi dengan munculnya siaran radio berbasis satelit (satellite radio broadcast). Sejarahnya dimulai pada tahun 1992 di Amerika Serikat (AS). Saat itu, FCC (Federal Communications Commission) yang merupakan badan pengatur telekomunikasi di AS mengalokasikan sebuah spektrum di band frekuensi "S" (sekitar 2,3 GHz) untuk siaran nasional (di AS) berbasis satelit dengan menggunakan audio digital (digital audio radio service/DARS).
Adapun kelebihan dari Radio satelit ini dengan menggunakan satelit, cakupan area yang dihasilkan sistem ini jelas lebih luas daripada yang dicapai stasiun radio konvensional. Dengan begitu, pendengar yang sedang melakukan perjalanan dari suatu kota ke kota lain tidak perlu lagi pindah saluran ke stasiun radio yang berbeda. Cukup sekali tune ke XM Radio, setelah itu tidak perlu diubah lagi. Semakin jauh jarak yang ditempuh, semakin lemah pula sinyalnya sehingga mengurangi kualitas audio yang diterima. Namun penggunaan satelit berdaya tinggi (XM Radio menggunakan satelit berdaya 500 kilowatt) dengan pancaran langsung ke Bumi akan menghasilkan sinyal radio yang layak diterima oleh pesawat penerima. Dan untuk dapat menerima siaran dari satelit, antena penerima dan satelit harus berada dalam kondisi line of sight. Kondisi ini tidak akan tercapai jika penerima terletak di suatu lembah atau kota penuh gedung-gedung bertingkat. Ada cara untuk mengatasinya dengan dipasang stasiun pengulang (repeater) yang berfungsi sebagai perantara satelit dengan penerima. Cara ini akan mengurangi daerah-daerah blankspot. Dan untuk menambah kebersihan sinyalnya, radio satelit mempunyai dynamic range yang lebar. Sebagai perbandingan, dynamic range radio AM adalah 30 dB, radio FM 50 dB, sedang radio satelit 90 dB. Dengan dynamic range yang lebar, suara musik orkestra yang juga mempunyai dynamic range lebar tidak perlu lagi dikompres menjadi sempit, sebagaimana yang dilakukan di radio AM dan FM. Akibatnya, suara orkestra yang kita dengar akan sebening suara aslinya. Siaran radio satelit dapat dicontohkan seperti dapat mendengar siaran dengan bahasa ibu suatu negara yang diinginkan. Ini berguna ketika seseorang berada di luar negeri dan rindu dengan siaran dari kampung halamannya. Selain itu, mungkin hanya untuk asal tahu saja ketika ingin mendengarkan siaran radio negara-negara lain untuk mendapatkan berita tertentu.
Perusahaan yang bergerak dalam usaha siaran radio yang berbasis satelit yaitu XM Satellite Radio berpusat di Washington DC. Pada tanggal 6 Juli 1992, ia didirikan dengan nama American Mobile Radio Corporation dan berubah nama menjadi XM Satellite Radio pada tanggal 12 Oktober 1998. XM Satellite Radio menerima lisensi DARS dari FCC pada 10 Maret 1997. Walaupun merupakan salah satu dari dua perusahaan pertama yang menerima lisensi DARS, ia menjadi satu-satunya pelopor siaran radio satelit karena perusahaan lain (Sirius Radio Satellite). Selain itu perusahaan ini juga berkerja sama degan perusahaan Pioneer Electronics dan Alpine Electronics untuk membuat penerima radio satelit yang ditempatkan di mobil. Selain itu, juga menandatangani kontrak dengan ST Microelectronics yang mendapat lisensi teknologi XM. Lisensi itu digunakan untuk merancang chipset (komponen-komponen IC) yang akan dipasang di penerima. Namun di Jakarta sendiri keberadaannya tidak banyak digunakan orang seperti jenis-jenis gelombang radio umumnya FM, AM, MW dan SW; radio satelit semakin berkembang dewasa ini. Syaratnya, harus ada cakupan siaran satelit disuatu lokasi. Menariknya, kehadiran radio satelit meski harganya sedikit lebih mahal namun malah mendapat sambutan baik dari berbagai pihak. Ini karena fungsi hiburan dan edukasinya serta daya jangkau yang tidak terbatas kondisi geografis. Maklum dipancar ulang dari angkasa luar.
Pokoknya, teknologi siaran terbaru ini telah memanjakan penikmat siaran radio berkualitas tinggi. Dan segera menyebar ke calon pelanggan lain,

RADIO SATELIT

Nama : Darwin
No. Mhs : 153040005
Kelas : G

No comments: